Sabtu, 12 Maret 2016

Materi 2: PANCA INDRA

Kita sebagai manusia dianugerahi dengan banyak kelebihan, salah satunya dengan diberikan-Nya panca indra. Panca indra merupakan bagian dan alat dari tubuh yang digunakan untuk kelancaran manusia dalam beraktivitas. Berikut ini akan kami jelaskan mengenai macam-macam jenis panca indra

Indra Penglihatan
(Mata)Mata berfungsi sebagai alat penglihat bagi manusia. 

Cara kerja mata:
Objek -> cahaya -> pupil -> lensa mata -> retina -> ujung-ujung saraf retina -> otak.
bagian mata
Diambil dari: http://moelangbotjahesdhe.blogspot.co.id/2011/09/bagian-bagian-mata-pada-manusia.html
Bagian-bagian mata terdiri dari:
  • Kornea : meneruskan cahaya yang masuk kedalam mata.
  •  Iris : memberikan warna mata, dan mengatur perbesaran pupil(kondisi ini dilakukan untuk membatasi banyaknya jumlah cahaya yang dapat masuk ke iris)
  • Pupil : mengatur jumlah cahaya yang masuk. Fungsinya ini hampir
  • sama dengan diafragma, pada kamera atau alat potret. Pupil ini berbentuk seperti celah bulat yang letaknya berada di tengah iris.
  • Retina : menangkap cahaya dan kemudian meneruskannya sampai ke saraf mata
  • Saraf mata : Syaraf ini berfungsi untuk meneruskan rangsang cahaya yang datang dari retina menuju ke otak.
Keterbatasan indra penglihatan
  • Rabun Jauh (Miopi) atau mata minus
    Mata tidak dapat melihat suatu benda dengan jelas apabila jaraknya jauh.
    Penyebabnya : lensa mata terlalu pipih. Bayangan benda jatuh di depan retina.
    Solusi : menggunakan kacamata lensa cekung
  • Rabun Dekat (Hipermetropi) atau mata plus
    Mata Tidak dapat melihat benda kecil di dekatnya. Bayangan benda jatuh di belakang retina.
    Solusi : menggunakan kacamata berlensa cembung (lensa positif).
  • Rabun Senja (Hemerolopi)
    Mata tidak dapat melihat benda secara jelas pada waktu senja hari.
    Penyebabnya penderita kekurangan vitamin A.
  • Pterigium
    Tumbuh daging di kornea mata.
    Penyebab : Paparan sinar matahari dalam waktu lama, terutama sinar UV, serta iritasi mata kronis oleh debu dan kekeringan.
  • Astigmatisma ( Mata Silindris)
    Penyebab : ukuran lensa mata atau kornea tidak rata, keadaan kelengkungan permukaan kornea atau lensa yang tidak mulus. Akibatnya bila penderita melihat suatu kotak, garis-garis vertikal terlihat kabur dan garis horizontal terlihat jelas atau sebaliknya.
    Solusi : menggunakan kacamata berlensa silindris.
  • Mata lelah akibat bekerja terlalu lama
    Penyebab :
    1. Istirahat yang tidak memadai
    2. Pola bekerja yang monoton
    3. Pola makan
    4. Fisiologi

    Solusi keterbatasan indera penglihatan :
    1. Istirahat sejenak
    2. Mengedipkan mata
    3. Cuci muka

Indra Pendengaran
Telinga meupakan indera pendengar. Telinga menangkap sinyal informasi dalam bentuk suara atau bunyi.
Cara kerja telinga :
Getaran -> Daun telinga -> lubang telinga -> gendang telinga -> menggetarkan tulang-tulang pendengaran -> tingkap jorong dan rumah siput ikut bergetar -> cairan limfa di dalam rumah siput -> ujung-ujung saraf -> otak.
Diambil dari https://annissa999.wordpress.com/2012/08/10/alat-indera-manusia-telinga/
Telinga terdiri atas tiga bagian yaitu:
  1. Telinga Luar
    Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga, dan saluran telinga luar. Telinga luar berguna untuk menangkap getaran suara.
  2. Telinga Tengah
    Telinga tengah terdiri dari selaput pendengaran (gendang telinga),tulang-tulang pendengaran, dan saluran Eustachius. Tulang-tulang pendengaran terdiri dari tulang martil, landasan, dan sangurdi. Bila ada bunyi masuk, gendang telinga dan tulang-tulang pendengaran akan bergetar. Saluran Eustachius menghubungkan rongga telinga dan rongga mulut.
  3. Telinga Dalam
    Telinga dalam terdiri dari bagian yang disebut tingkap jorong dan rumah siput. Telinga dalam berguna untuk meneruskan rangsang suara ke otak.
Keterbatasan indra pendengar.
Telinga normal manusia mempunyai sensitivitas antara 20 Hz - 20000 Hz.
Penyebab Keterbatasan :
1. Sensitive dan rentan terhadap suara bising
2. Usia
3. Penumpukan kotoran sehingga menghalangi getaran suara untuk sampai ke
gendang telinga.
Solusi :
1. Ditetapkan suatu Nilai Ambang Batas (NAB) atau Threshold Limit Value (TLV)
sebagai pedoman dalam pengendalian kebisingan di tempat kerja. Ditetapkan
melalui Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja nomor 51 tahun 1999 yaitu
sebesar 85 dB(A).
2. Waktu bekerja tidak lebih dari 8 jam sehari dan 40 jam seminggu.
3. Sistem kerja shift.
4. Istirahat sejenak.
5. Menggunakan alat peredam suara.

Indra Pembau
Hidung berfungsi sebagai indera pembau dan jalan pernapasan. Di dalam pintu rongga hidung (bagian depan) terdapat rambut halus dan selaput lendir yang berguna untuk menyaring udara yang dihirup.

Cara kerja hidung:
Bau -> rongga hidung -> rangsangan -> diterima oleh ujung-ujung saraf pembau -> otak

Diambil dari http://www.belajarbagus.com/2013/02/indra-peraba-indra-pembau-pencium-dan.html


















Hidung merupakan indera pembau disamping sebagai alat pernapasan.
Di dalam hidung terdapat saraf pembau. Rangsang bau yang diterima
hidung diteruskan ke otak.
Bagian-bagian hidung :
  • Rambut halus penyaring udara
  • Rambut halus yang peka terhadap bau
  • Kumpulan ujung saraf pembau
  • Serat saraf untuk mengirim rangsang bau ke otak
Keterbatasan :
1. Sensitive terhadap debu
2. Sensitive terhadap zat kimia
Solusi :
1. Memakai masker

Indra Pengecap
Lidah terletak didalam mulut. Permukaan lidah kasar karena penuh bitil-bintil yang disebut papila. Pada binti-bintil lidah terdapat saraf pengecap.

Cara kerja lidah :
Makanan / minuman -> mulut -> ke ujung-ujung saraf pengecap -> otak.

Diambil dari http://www.belajarbagus.com/2013/02/indra-peraba-indra-pembau-pencium-dan.html
Lidah mempunyai bagian-bagian yang peka terhadap rasa
tertentu yaitu:
  • Ujung lidah peka terhadap rasa manis
  • Samping lidah peka terhadap rasa asin dan asam
  • Pangkal lidah peka terhadap rasa pahit
Indra Peraba
Kulit terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan luar dan lapisan dalam. Lapisan luar disebut juga epidermis. Lapisan dalam disebut juga dermis. Lapisan luar tersusun atas dua lapisan, yaitu kulit ari dan lapisan malpighi. Kulit ari tersusun atas sel-sel mati dibawahnya.

Cara kerja kulit :
Sentuhan -> rangsang -> diterima oleh reseptor kulit -> reseptor ke otak.

Dengan demikian, kita dapat meraba suatu benda. Otak juga memerintahkan
tubuh untuk menanggapi rangsang itu.

Diambil dari http://www.belajarbagus.com/2013/02/indra-peraba-indra-pembau-pencium-dan.html
Bagian paling peka adalah:
  • Ujung jari
  • Bibir
Kulit dapat membedakan kasar, halus, panas, dingin, dan sakit.

Keterbatasan :
1. Tidak mampu bertahan lama pada suhu yang tinggi maupun
rendah
2. Sensitive terhadap bahan kimia
Solusi :
1. Pakaian sesuai ruang lingkup kerja
2. Sarung tangan

MATERI 1: PENERAPAN ERGONOMI DALAM INDUSTRI (SUB SISTEM PERNAPASAN, PENCERNAAN, DAN PEREDARAN DARAH)

Ergonomika adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dengan elemen-elemen dalam suatu sistem,  berasal dari kata  ergon yang berarti kerja dan nomos yang berarti aturan. Di dalam pembahasannya mengenai manusia, Ergonomika membagi menjadi beberapa subsistem. Subsistem tersebut adalah pernafasan, pencernaan, peredaran darah, pengindraan, kerangka, otot, dan saraf. Saat ini, kita akan membahas mengenai subsistem pernapasan, pencernaan, dan peredaran darah.

Sistem Pernafasan
Bernafas adalah kegiatan menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon-dioksida dan uap air. Sistem pernafasan mencakup dua hal, yaitu saluran pernafasan dan mekanisme pernafasan. Saluran pernafasan adalah lintasan dan tempat terjadinya pertukaran oksigen dengan karbondioksida. Saluran pernafasan terdiri dari rongga hidung, faring, trakea, bronkus, dan paru-paru yang terdiri dari bronkiolus dan alveolus sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbondioksida.
Di dalam sebuah industri, biasanya gangguan pernafasan disebabkan oleh debu dan partikel gas atau zat kimia. Orang-orang yang bekerja di industri keramik, kayu, dan rokok akan sering terpapar oleh debu hasil proses produksi. Sedangkan partikel gas atau zat kimia akan sering dihirup oleh orang-orang yang bekerja di industri obat-obatan, garmen, dan pengecatan mobil. Selain penyebab gangguan pernafasan tersebut, terdapat faktor lain yang mempengaruhi saluran pernafasan dan fungsi paru-paru. Faktor-faktor tersebut adalah usia pekerja, masa kerja pekerja, status gizi, dan ada atau tidaknya kebiasaan merokok dari para pekerja. Semakin tua usia pekerja, maka ketahanan tubuh terhadap penyakit akan semakin menurun. Begitu pula dengan status gizi yang buruk akan menyebabkan daya tahan tubuh menurun. Maka dari itu, sering dijumpai gangguan pernafasan seorang pekerja mulai sering muncul seiring bertambahnya usia dan pada pekerja yang tidak memiliki gizi yang baik. Pekerja yang berada pada lingkungan kerja dengan kadar debu dan partikel gas kimia yang tinggi dalam waktu yang lama sangat beresiko terkena obstruksi paru-paru, yaitu penyakit paru-paru yang timbul akibat debu dan zat kimia. Selain itu, kebiasaan merokok pada pekerja juga dapat menimbulkan gangguan pernafasan baik bagi diri pekerja itu sendiri maupun orang lain disekitarnya. Asap rokok dapat menimbulkan penyakit bronkitis dan kanker paru-paru baik bagi perokok aktif maupun pasif.
Penerapan ilmu Ergonomi didalam sistem pernafasan pada industri dapat dilakukan dengan menggunakan masker dan respirator. Hal yang perlu diketahui adalah masker tidak sama dengan respirator. Masker adalah alat yang digunakan untuk mengurangi paparan debu atau partikel yang lebih besar sehingga partikel-partikel tersebut tidak masuk kedalam saluran pernafasan. Sedangkan respirator adalah alat yang menyerupai masker, namun digunakan untuk melindungi sistem pernafasan dari debu, kabut, uap logam, asap, dan gas-gas berbahaya. Selain itu, ventilasi udara yang baik juga dapat mendukung terjaganya saluran pernafasan pekerja, karena dengan adanya ventilasi maka pekerja dapat bernafas dengan baik.
Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan adalah sistem yang menerima makanan dan mengolahnya menjadi energy serta nutrien, dan mengeluarkan sisa-sisa proses tersebut. Berdasarkan KEPMENAKER NOMOR 51 TAHUN 1999, kebutuhan kalori berasarkan beban kerja digolongkan sebagai berikut:
1.      Beban kerja ringan      = 100-200 kkal/jam
2.      Beban kerja sedang     = 200-350 kkal/jam
3.      Beban kerja berat        = 350-500 kkal/jam
Penerapan ilmu Ergonomi untuk sistem pencernaan dalam suatu Industri dapat dilakukan dengan cara mengatur jadwal makan pekerja, mengatur kandungan makanan pekerja, adanya fasilitas toilet, wastafel, dan air minum, serta menyediakan sarung tangan bagi para pekerja. Jadwal makan pekerja di dalam suatu pabrik diatur berdasarkan jam biologis manusia dan pengaturan makanan yang disajikan harus memenuhi gizi dan kebutuhan pekerja sehingga kondisi tubuh pekerja selalu fit. Fasilitas toilet sangat diperlukan karena pekerja juga perlu membuang sisa proses pencernaan. Fasilitas wastafel dan sarung tangan sangat penting terutama untuk menjaga kehigienisan produk dan agar pekerja tidak makan dengan tangan yang kotor. Sedangkan fasilitas air minum harus dipenuhi agar kebutuhan cairan pekerja tetap terpenuhi.
Sistem peredaran darah
Darah di dalam tubuh digunakan sebagai “alat transportasi” nutrisi (seperti asam amino dan elektrolit), oksigen dan karbondioksida, dan hormon ke seluruh tubuh. Darah juga berfungsi untuk menstabilkan suhu dan PH serta mempertahankan homeostatis. Alat peredaran darah adalah pembuluh darah, kapiler darah, dan jantung.
Di dalam industri, gangguan peredaran darah yang biasanya terjadi adalah akibat dari getaran, stress kerja, anemia, varises, hipotensi, dan gagal jantung. Getaran dapat menyebabkan gangguan peredaran darah dan pernafasan serta kerusakan pada tulang. Untuk meminimalisir gangguan peredaran darah akibat getaran dapat dilakukan pemijatan. Stress kerja dapat terjadi akibat adanya tuntutan pada tubuh yang berlebihan. Stress dapat menimbulkan jantung koroner dan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Untuk mencegah stress yang terjadi pada pekerja, maka seharusnya perusahaan menempatkan pekerja tersebut sesuai dengan kemampuannya, menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, dan memberikan motivasi untuk para pekerjanya. Anemia adalah kekurangan zat besi didalam darah. Hal ini disebabkan karena pekerja tidak memakan makanan yang cukup bergizi, kurang istirahat, dan tidak meminum banyak air mineral. Varises adalah penyakit yang timbul akibat aliran darah yang tidak lancar. Penyakit ini sering didapatkan oleh pekerja yang banyak melakukan aktivitas dengan berdiri. Hal yang dapat dilakukan untuk meminimalisir seorang pekerja terkena varises adalah mengonsumsi makanan yang mengandung serat dan vitamin C, serta mengatur waktu duduk dan berdiri. Penyakit darah lainnya yang mungkin muncul didalam diri seorang pekerja adalah hipotensi atau tekanan darah rendah. Penyakit ini bisa saja muncul akibat cuaca udara yang lebih panas daripada biasanya. Maka dari itu, lingkungan kerja haruslah sejuk, pekerja harus banyak meminum air mineral dan vitamin C, serta banyak berolahraga. Penyakit yang terakhir adalah gagal jantung akibat berkurangnya pasokan darah keseluruh tubuh karena adanya gangguan pada peredaran darah di otot jantung. Untuk meminimalisir penyakit ini, pekerja dapat memakan makanan yang sehat, menjaga tekanan darah, dan menghindari rokok.
Penerapan ilmu Ergonomi untuk sistem peredaran darah dalam suatu Industri dapat dilakukan dengan membuat jadwal peregangan, adanya senam atau pemanasan dan pendinginan sebelum dan sesudah bekerja, memberikan makanan yang sehat dan bergizi serta menjaga suhu udara pabrik. Jadwal peregangan dapat membuat peredaran darah lancar karena otot-otot di dalam tubuh tidak terus menerus berada pada posisi yang sama. Pemanasan dan pendinginan sangat penting dilakukan karena dapat menjaga otot, sendi, tulang, dan peredaran darah tetap sehat. Makanan yang sehat dan bergizi dapat menjaga sistem pencernaan, selain itu makanan yang sehat dan bergizi juga peredaran darah tetap sehat. Sedangkan udara yang suhunya terjaga membuat pekerja dapat menjaga sistem pernafasan dan mencegah timbulnya penyakit hipotensi yang diakibatkan karena udara yang lebih panas daripada yang semestinya.

Dapat disimpulkan bahwa subsistem dalam Ergonomi saling berkaitan satu sama yang lain. Pernafasan tidak dapat berdiri sendiri, begitu pula dengan pencernaan dan peredaran darah. Nantikan artikel kami berikutnya yang membahas tentang subsistem ergonomi lainnya. Jangan lupa untuk selalu menerapkan ilmu yang sudah kita pelajari, sehingga hidup kita dapat menjadi lebih baik daripada sebelumnya.